Penyakit parkinson adalah penyakit yang mempengaruhi sistem saraf dan semakin parah. Meski sulit dikenali, ada beberapa gejala penyakit Parkinson stadium awal yang mungkin dialami pasien. Deteksi dini dapat membantu pasien mengelola gejala Parkinson.
Gejala parkinson yang harus diwaspadai
Gejala parkinson yang paling terkenal adalah tremor pada tangan atau jari, namun sebenarnya selain tremor pada tangan atau jari, ada beberapa gejala awal parkinson yang dapat dideteksi, yaitu:
Latihan dan Keseimbangan
Penyakit Parkinson menyebabkan gangguan pada saraf yang mengontrol gerakan. Hal ini menyebabkan gejala parkinson berupa kekakuan dan kelambatan gerak (bradikinesia) yang terjadi terus menerus.
Pasien mungkin mengalami sentakan saat berjalan atau bergerak dalam pola yang tidak terkoordinasi.
Fenomena Masking
Fenomena masking adalah salah satu gejala Parkinson yang paling terlihat. Pasien akan kesulitan mengontrol dan menggerakkan otot-otot wajah. Fenomena ini membuat pasien terlihat tanpa emosi dan datar.
Tremor
Menurut ahli, tremor adalah gejala Parkinson yang paling terlihat. Tremor hanya dapat dimulai sebagai getaran di satu jari atau tangan dan akhirnya memburuk dan menjadi terlihat oleh orang lain. Tremor juga bisa dialami saat pasien beristirahat.
Sikap
Sikap penderita parkinson lambat laun akan berubah. Pasien perlahan membungkuk ke depan. Postur tubuh yang membungkuk disebabkan oleh gangguan koordinasi dan keseimbangan tubuh.
Tahapan Gejala Parkinson
Saat mendeteksi sindrom Parkinson seseorang, ada lima tahap yang diketahui:
Tahap 1
Pada tahap ini, pasien hanya mengalami gangguan ringan pada satu sisi tubuh, seperti lengan atau kaki. Terkadang satu sisi wajah juga bisa terkena, mirip dengan gejala stroke.
Tahap 2
Beberapa bulan atau tahun kemudian, pengidap sindrom parkinson dapat berkembang ke stadium 2. Gejala yang tadinya hanya dirasakan di satu sisi tubuh mulai terasa di sisi pasangan. Selain itu, pasien bergerak lebih kaku dan lebih lambat selama fase ini. Terkadang volume dapat berubah secara drastis dari keras ke rendah dan tidak terdengar.
Tahap 3
Pada tahap ini, orang yang menderitanya bisa tiba – tiba jatuh tanpa sebab. Namun, orang yang berada pada tahap ini masih bisa bekerja secara mandiri. Misalnya saat berpakaian, bersih-bersih, makan dan aktivitas lainnya.
Tahap 4
Transisi dari tahap 3 ke tahap 4 ditandai dengan ketidakmampuan untuk berfungsi secara mandiri. Pasien dapat berdiri dan berjalan secara mandiri, tetapi tidak untuk aktivitas lain. Pada tahap ini, pengidap sindrom parkinson sangat membutuhkan bantuan orang lain dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Tahap 5
Pada tahap tertinggi dari sindrom Parkinson, pasien tidak bisa lagi berdiri atau berjalan secara mandiri. Selain itu, tremor juga dirasakan lebih parah.