Kentut bisa menimbulkan bau yang cukup parah sehingga menimbulkan kecurigaan pada orang sekitar. Kentut juga dapat menyebabkan kecemasan pada orang jika Anda tidak tahu siapa yang menyebabkan kentut. Seberapa misterius kentut itu?? Tapi saya tidak akan berbicara tentang misteri kentut. Kali ini akan dibahas mengenai alasan mengapa kentut bisa bau.
Pernahkah Anda mengalami sesuatu yang disebut kentut? Biasanya ada kentut yang bau, berbau sangat busuk, atau tidak berbau sama sekali. Nah, berikut ini akan dijelaskan alasan dari bau tak sedap yang dihasilkan kentut. Biasakan membaca sampai habis ya guys!
Bau Tak Sedap Dari Kentut
Jadi usus kita mengandung campuran gas yang biasanya terdiri dari oksigen, nitrogen, karbon dioksida, hidrogen dan metana. Dari mana gas-gas ini berasal? Gas-gas ini diproduksi selama pencernaan makanan di usus. Gas-gas tersebut berasal dari udara yang masuk melalui mulut saat kita makan.
Umumnya, gas tersebut dikeluarkan oleh tubuh dari mulut dan rektum. Ketika gas keluar dari mulut, disebut sendawa atau dalam bahasa Sunda teuran. Sedangkan jika gas dikeluarkan dari rektum disebut flatus. Juga dikenal sebagai wind beating, atau juga dikenal sebagai kentut dalam bahasa gaul.
Lalu kenapa kentut bisa menimbulkan bau tidak sedap? Lebih buruk dari teman yang suka menusukmu dari belakang. Yuk lanjut baca artikelnya.
Kentut bau biasanya dihasilkan oleh fermentasi makanan atau limbah di usus besar. Fermentasi menghasilkan gas belerang yang menyebabkan bau kentut yang tidak sedap.
Biasanya, makanan yang kaya karbohidrat dan serat seperti polisakarida, yang mana ini tidak bisa di hancurkan oleh enzim di lambung. Bakteri di usus memiliki kemampuan untuk mengubah makanan menjadi gas saat masih diproses. Inilah sebabnya mengapa makanan seperti kembang kol, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyebabkan bau kentut yang tidak sedap. Tidak hanya itu, kentut yang berbau busuk juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti sembelit, penyakit radang usus, kolitis ulserativa, divertikulitis, dan sindrom iritasi usus besar. Terlalu sering meminum obat sakit perut dan mengonsumsi obat tertentu, seperti konsumsi antibiotik yang bisa menyebabkan sering kentut.