Nah siapa nih dari kalian yang sudah berumah tangga , kan zaman nya saat ini nikah muda yang dimana baru tamat saja sudah menikah entah itu menikah karena perasaan atau pun ada yang secara langsung memeberikan kepastian hidupnya yang serius . Tahu kah kalian jika menjalankan suatu rumah tangga bukan lah suatu hal yang mudah untuk dijalan kan di kehidupan sebenarnya , mungkin kalian merasa setelah menikah kalian akan hidup abadi tanpa beban , dapat memamerkannnya , hidup bahagia dan lain sebagainya bukan ? Kalian sangat salah besar ya karena semua yang indah yang hanya kalian pikirkan semata hanya lah cover semata , mengapa ?
Karena untuk menjadi seorang istri sanagt lah sulit dan sanagt banyak berkorban seklai dari mulai beradaptasi pada mertua kita ( orang tua pihak lelaki ) , yang dulunya dapat bangun sesuka kita atau pun jam tidur sesuka kita sekarang jam berpa pun kalian tidur kalian harus cepat bangun untuk mengurusi rumah , berkurangnya wktu berkumpul bersama teman atau pun keluar rumah , konflik bersama mertua dan juga suami yang harus dengan tegar kalian hadapi , belum lagi jika sudah memiliki buah hati mungkin jam tidur kalian hanya dapat 2 jam karena harus senantiasa bangun siap untuk sang buah hati jika kelaparan dan juga lain sebagainya .
Nah kami akan menjelaskan sedikit beberapa faktor penyebab pertikaian atau pun penyebab hancurnya sebuah rumah , kalian wajib banget nih tahu bagi yang sudah berumah tangga atau pun beum ya .
- Tidaknya saling terbuka satu dengan yang lainnya.
- Hilangnya rasa saling percaya satu sama lainnnya.
- Hilangnya rasa saling memikirkan kepentingan untuk bersama.
- Karena terpoicu perbedaaan pendapat akibat pihak lelaki dan wanita atau pun mertua dan menantu.
- Kurangnya waktu berkumpul bersama
- Jarang nya berkomunikasi sehari – hari di rumah.
- Kurang nya rasa saling keterbukaan satu sama lain.
- Tidak terpecahkan nya suatu maslaah dan mala memendamnya terlalu berlarut dalamnya.
- Bertengkar bukan untuk mendapatkan jalan keluar , mala bertemgkar untuk memenangkan keegoisan masing – masing.